Guru pelapor lainnya, ML, menyatakan bahwa awalnya mereka menganggap tindakan MF sebagai guyonan biasa. Namun, karena tindakan tersebut terlalu sering dan mengarah kepada perilaku amoral, mereka merasa risih dan gerah dengan pimpinan yang seharusnya memberikan dukungan kepada anak buahnya.
Seorang guru lain, SH, bahkan mengungkapkan bahwa MF pernah mengajaknya kencan ke hotel, membuatnya merasa tidak nyaman. Meskipun kejadian ini awalnya dianggap sebagai guyonan, SH merasa ketakutan ketika MF terus mengejar pertanyaan tersebut dengan serius.
Meskipun perilaku MF sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan setempat dan mendapat teguran, namun ia tidak kapok dan masih mengulangi perbuatannya. Oleh karena itu, kepala sekolah SD Negeri 2 Madulang tersebut akhirnya dilaporkan ke polisi.