Pupuk Indonesia, selain di Jawa Timur, juga menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) untuk green hydrogen dan green ammonia di kawasan industri Pupuk Kujang di Jawa Barat. Langkah ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi bersih masa depan, tetapi juga untuk menjaga kelangsungan pasokan amonia sebagai bahan baku pupuk, mengingat amonia merupakan bahan baku utama untuk pupuk seperti Urea, NPK, ZA, dan sebagainya.
Rahmad menyatakan bahwa kerja sama ini akan memperkuat posisi Pupuk Indonesia sebagai pemain global, yang tidak hanya berperan sebagai penyedia pupuk untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga sebagai penyedia clean ammonia sebagai salah satu sumber energi bersih untuk masa depan.