Dalam kerjasama ini, Pupuk Indonesia, bersama PLN dan ACWA Power, akan membentuk perusahaan patungan (joint-venture) dengan ACWA Power sebagai koordinator. Perusahaan ini akan bertanggung jawab untuk menjalankan seluruh proyek, termasuk pemilihan kontraktor EPC (Engineering, Procurement, & Construction) hingga penjualan green ammonia di pasar domestik dan internasional.
ACWA Power, sebagai investor dan operator pembangkit listrik asal Arab Saudi, yang telah beroperasi di 13 negara, akan memainkan peran kunci dalam proyek ini. Saat ini, ACWA Power tengah menggarap proyek green hydrogen terbesar di dunia pada megaproyek Neom di Arab Saudi.
PLN akan menyokong penyediaan tenaga listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) di Banyuwangi dan Pulau Madura. Listrik ini akan diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas maksimum 200 MW. Listrik tersebut akan diterapkan di fasilitas produksi anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu Petrokimia Gresik, untuk menghasilkan green hydrogen. Selanjutnya, green hydrogen akan diubah menjadi green ammonia melalui pabrik amonia yang sudah ada di kawasan industri pupuk Gresik.