Sekolah yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo ini pertama kali diketahui oleh warga yang melihat adanya kepulan asap tebal. Setelah menyadari adanya kebakaran, warga segera berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Kepala SMPN 3 Kota Probolinggo, Soemantri, menyatakan bahwa saat kebakaran, kondisi ruangan kosong tanpa kegiatan belajar mengajar, karena semua siswa dan guru sudah pulang. Untuk kebakaran di ruang laboratorium komputer dan UKS tersebut, tidak ada yang mengetahuinya.
“Yang terbakar adalah ruang komputer dan ruang UKS, dengan 40 komputer yang kerugiannya diperkirakan mencapai ratusan. Untungnya, kebakaran terjadi ketika ruangan kosong dan tidak ada kegiatan belajar mengajar,” kata Soemantri.