FGD juga melibatkan peserta ‘Jagoan Tani’, memperlihatkan berbagai teknologi, termasuk penggunaan lampu pada buah naga oleh Edy Lusi, Ketua Asosiasi Panaba (Petani Buah Naga Banyuwangi); Mumtadz Zaid Bin Tsabit, seorang petani milenial yang menggunakan drone sprayer; Nanang Widayat, seorang petani ramah lingkungan yang mengendalikan hama tikus dengan predator alami Tyto Alba.
Peserta lain termasuk Fauzan Sukma, dengan teknologi pengurangan pestisida dari Pandawa Agri Indonesia; Abdul Rachman Jauhari dari Sirtanio, dengan produk beras organik kualitas ekspor; dan Edy Suprandono dari P4S (Pusat Pengembangan Pelatihan Pertanian Pedesaan) Sukatani, dengan teknologi pengembangan bibit vegetatif hortikultura.
Tim juga melakukan kunjungan lapangan untuk melihat penerapan teknologi pertanian digital smart farming di Banyuwangi, seperti rumah kaca tanaman melon yang sudah beroperasi dengan metode IoT (Internet of Things).
“Semua teknologi pertanian yang dimanfaatkan oleh petani Banyuwangi memberikan masukan berharga bagi tim kami,” pungkas Dias.
