Melalui program ini, peserta muda menjalani inkubasi bisnis dengan mentor dan praktisi di bidang pertanian. Modal usaha yang substansial diberikan kepada yang berprestasi terbaik.
“Kami juga meluncurkan program ‘Jagoan Digital’ bagi para pemuda yang tertarik mengembangkan bakat dan minatnya. Kami mendorong mereka untuk menggali teknologi pertanian juga,” tambah Ipuk.
Dias Satria, Kepala Inovasi Universitas Brawijaya, menjelaskan bahwa kunjungan mereka bertujuan menyusun roadmap teknologi pertanian yang akan diserahkan kepada Bappenas. Hasilnya akan menjadi masukan berharga bagi pemerintah pusat untuk mempercepat teknologi pertanian di Indonesia.
“Kami memilih Banyuwangi karena daerah ini memiliki banyak inovasi dan komitmen pemerintah yang kuat dalam mendorong pemanfaatan teknologi pertanian berbasis digital,” terangnya.
Dias mengutip keberhasilan kompetisi ‘Jagoan Tani’, sebuah acara tahunan yang diinisiasi oleh pemerintah daerah, yang telah melahirkan pengusaha pertanian yang sukses, beberapa di antaranya bahkan telah mengekspor produk mereka. Beberapa peserta telah mulai mengembangkan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi pertanian.