“Ketika kita berbicara tentang perlintasan, kita tidak bisa lepas dari pertumbuhan masyarakat di mana banyak pemukiman baru yang muncul dan berdampak pada akses jalan yang harus beririsan dengan perlintasan KA,” tambahnya.
Menurut Komarudin, terdapat belasan hingga puluhan perlintasan kereta api di Lumajang dan sekitarnya yang belum dilengkapi dengan palang pintu. Ia menyatakan bahwa pihaknya sedang mendiskusikan masalah tersebut secara mendalam dengan harapan dapat meminimalisir potensi kecelakaan atau kejadian serupa.
“Masih kami dalami, di Lumajang sendiri ada 12 perlintasan tanpa palang pintu, sebagian sedang dalam proses dan membutuhkan waktu, tapi alhamdulillah jumlah perlintasan tanpa palang pintu di Jatim terus menurun. Ini menunjukkan bahwa proses untuk melengkapi perlintasan dengan palang pintu terus berjalan, dan kami akan melihat bagaimana prosesnya di jalan,” jelasnya.