Berita  

Perajin Tempe di Mojokerto Naikkan Harga Hadapi Kenaikan Harga Kedelai Impor

Perajin Tempe di Mojokerto Naikkan Harga Hadapi Kenaikan Harga Kedelai Impor, Foto TikTok by@kabarterdepan

“Tapi yang dimasak pagi lebih tahan lama, 24 jam. Yang masak malam pakai ragi lebih banyak, menjadi tempe dalam 24 jam, daya tahan hanya 12 jam,” tambahnya.

Toha menjelaskan tahapan proses pembuatan tempe, mulai dari perendaman kedelai selama 1 jam untuk mempermudah proses merekah, perebusan kedelai dengan uap panas selama 1,5 jam menggunakan ketel berbahan bakar kayu, hingga tahap penirisan kedelai selama 1 malam. Keesokan harinya, kedelai digiling agar setiap biji pecah menjadi dua, dicuci bersih, ditaburi ragi, dan ditiriskan untuk mengurangi kadar airnya. Pada tahap akhir, kedelai dicetak sesuai ukuran yang diinginkan dan dibungkus plastik untuk mempercepat proses fermentasi menjadi tempe.

“Kami menggunakan bahan murni kedelai. Kan ada tempe yang dicampur karak (nasi sisa yang dikeringkan) dan jagung,” tandas Toha.

Exit mobile version