Yusuf menekankan pentingnya komitmen semua pihak, termasuk warga sekolah, orang tua, masyarakat, camat, lurah, dan stakeholder lainnya, terkait dengan pelaksanaan anti-bullying dan penanganan kekerasan seksual. Dia juga menyoroti pentingnya toleransi terhadap anak-anak inklusi, yang memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan. Upaya ini didukung oleh kurikulum Merdeka yang terintegrasi dengan program Sekolahe Arek Suroboyo (SAS), yang bertujuan menciptakan lingkungan aman untuk mewujudkan sekolah ramah anak.
SMPN 28 Surabaya menjadi sekolah pertama di Kota Surabaya yang berhasil memenuhi standar sebagai satuan pendidikan ramah anak dengan nilai tertinggi pada jenjang SMP pada tahun 2023. Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mengikuti kebutuhan dan gaya belajar anak. Melalui kurikulum Merdeka, pendidikan karakter anak akan terus ditekankan oleh para guru.