Kericuhan bermula setelah Gresik United kalah 1-2 dari Deltras FC. Suporter tuan rumah yang kecewa berupaya menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap manajemen tim atas performa yang kurang memuaskan. Upaya ini kemudian dihadang oleh aparat keamanan, namun ketegangan meningkat ketika sejumlah oknum suporter melakukan lemparan batu.
Aparat kepolisian yang semula menahan serangan tersebut akhirnya terlibat dalam aksi saling lempar dengan suporter, bahkan menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Terkait insiden ini, manajer Deltras, Dian Felani, memberikan klarifikasi bahwa kemarahan suporter Gresik United tidak ditujukan kepada Deltras FC.