Teguh menjelaskan bahwa awan mendung di Surabaya bukan disebabkan oleh polusi udara, melainkan oleh adanya lapisan inversi atau lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.
“Berdasarkan data observasi, keberadaan awan mendung ini menyebabkan kekaburan jarak pandang karena adanya lapisan inversi,” tambahnya.
BMKG Juanda memproyeksikan bahwa musim hujan di Surabaya diperkirakan akan dimulai pada awal bulan Desember mendatang. Sementara itu, beberapa wilayah di Jawa Timur sudah mulai mendapatkan hujan pada bulan November ini.