Keponakan korban, Zainal Abidin (42), menjelaskan bahwa pada saat itu, korban baru saja pulang dari menghadiri undangan di desa tetangga. Saat dalam perjalanan pulang dengan sepeda motor, korban secara tiba-tiba diserang dengan tikaman, jatuh dari sepeda motor, dan kemudian diserang lagi oleh pelaku.
“Pelaku dan korban berdua berada sendirian pada saat itu. Setelah ditikam pertama kali, korban sempat berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya, tetapi saat jatuh, pelaku kembali menyerangnya,” ungkap Zainal saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Ipar korban, Sarupi (52), menyebutkan bahwa ia berusaha untuk memisahkan pelaku dari korban saat serangan berlangsung. Bahkan, pisau yang digunakan dalam penyerangan itu sempat disembunyikan di bawah pohon untuk menghindari serangan lebih lanjut.
“Saat situasi sudah aman, saya melepaskan pelaku, lalu saya membantu korban. Kejadian ini terjadi di halaman rumah korban, jarak antara rumah korban dan pelaku sangat dekat,” kata Sarupi.