Affan menjelaskan bahwa para pembalap liar seringkali memilih lokasi secara acak, sehingga kerja sama dengan warga dalam memberikan informasi tentang lokasi kejadian sangat diperlukan. Ia menambahkan bahwa selain warga Ponorogo, ada juga warga dari kota-kota lain seperti Madiun, Magetan, Ngawi, Trenggalek, dan Wonogiri yang melakukan trek-trekan di Ponorogo. Kegiatan balap liar ini kerap terjadi pada malam Minggu.
“Kami telah beberapa kali menemukan mereka berkumpul dan mencoba trek-trekan dengan kendaraan mereka. Kami ingin mengingatkan siapa pun yang terlibat dalam balap liar bahwa kami akan menindak tegas,” tegas Affan.