Pihak berwenang segera merespons insiden ini dengan mengirimkan tim gabungan terdiri dari petugas pemadam kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, polisi, Perhutani, dan penduduk setempat untuk memadamkan api. Proses pemadaman dilakukan secara manual dengan menggunakan ranting dan dedaunan hijau, mengingat bahwa lokasi kebakaran tidak dapat dijangkau oleh kendaraan pemadam kebakaran.
Petugas gabungan juga membangun sekat di sekitar area kebakaran untuk mencegah api merambat ke perkampungan dan hutan lainnya. Andi menjelaskan bahwa upaya pemadaman berhasil diselesaikan dalam waktu 2,5 jam. Kawasan yang terkena dampak kebakaran ini mencakup berbagai jenis tumbuhan, termasuk bambu, jati, dan mahoni.