Desa-desa yang terdampak krisis air ini sebagian besar terletak di wilayah pegunungan di sebelah selatan Tulungagung. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh BPBD, pasokan air dari sumber-sumber dan sumur di daerah yang terdampak kekeringan telah menurun drastis, sehingga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk setempat.
“Kami secara rutin memberikan bantuan air bersih ke daerah terdampak,” ungkapnya.
Robinson Nadeak memperkirakan bahwa kekeringan ekstrem ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir bulan. Oleh karena itu, BPBD mulai menghitung kebutuhan anggaran agar pasokan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak tidak terganggu.