Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, mengonfirmasi keberadaan insiden ini dan menjelaskan bahwa kericuhan terjadi karena adanya ketidaksetujuan di antara peserta karapan sapi yang merasa tidak puas dengan hasil keputusan juri.
“Insiden ini bermula dari ketidaksetujuan antara pemilik sapi dengan apa yang terjadi di lapangan, karena juri dan hakim memiliki aturan mereka sendiri,” kata Farid, pada Minggu 8 Oktober 2023.
Peristiwa ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan tindakan selanjutnya terkait insiden tersebut.