Sukamto, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa air mulai surut sekitar 2 hingga 3 bulan yang lalu, dan akhir-akhir ini makam-makam tersebut mulai muncul kembali. Menurutnya, makam yang awalnya dikenal sebagai Lebak ini terendam selama 2 tahun sejak pembangunan Waduk Bendo dimulai. Warga yang memiliki makam leluhur di sini telah secara mandiri memindahkan sekitar 250 makam ke lokasi baru yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi awal.
Choirul Hadi, seorang warga lainnya, menambahkan bahwa warga juga telah melakukan prosesi ziarah ke kompleks makam yang baru ini sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur mereka. Menurutnya, kompleks makam yang baru memberikan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan yang lama yang sering tergenang air.
Salah satu warga, Agung Marselo, mengaku telah memindahkan makam kakeknya pada akhir November 2021 karena khawatir akan dampak buruk. Dia bersama dengan ratusan warga lainnya bergotong-royong dalam proses pemindahan makam.