Ciri-ciri lain dari gangguan disosiatif termasuk penurunan atau hilangnya kecemasan utama (primary gain) dan mendapatkan perhatian atau keuntungan sekunder (secondary gain). Orang-orang yang mengalami gangguan disosiatif dapat menunjukkan berbagai gejala seperti kejang atau konvulsi disosiatif, lemas atau kotorik disosiatif, dan bahkan buta atau bisu psikogenik.
Sementara itu, dr Yunias menjelaskan bahwa kesurupan yang menimpa Happy Asmara dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelelahan. Mengingat jadwal padat Happy sebagai penyanyi berusia 24 tahun.
“Kesurupan adalah kondisi di mana seseorang mengalami tingkat stresor yang tinggi. Stresor ini bisa berupa kelelahan fisik, masalah mental seperti tekanan dalam pekerjaan, hubungan pribadi, atau tekanan dari lingkungan,” kata dr Yunias.
“Lalu ada juga stresor internal yang berasal dari diri sendiri, seperti tekanan prestasi tinggi atau target yang tinggi. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kepribadian disosiatif,” tambahnya.
Sebelumnya, Happy Asmara telah mengaku mengalami kesurupan saat tampil di Pintulangit. Dia menjelaskan momen di antara kesadaran dan ketidaksadaran saat bernyanyi hingga turun dari panggung melalui cerita di akun Instagramnya. Meskipun ceritanya kini telah dihapus, sejumlah penggemar Happy Asmara telah mengunggah kembali apa yang diceritakan oleh Happy dalam video singkat TikTok.
Dalam ceritanya, Happy menceritakan bagaimana dia mulai kehilangan kendali atas tubuhnya saat menyanyikan lagu ‘Dumes’. Sehari sebelum insiden kesurupan, Happy melakukan syuting dan mengalami sejumlah peristiwa aneh di Rumah Hantu Darmo Surabaya.