Muklisin sendiri mengaku sangat terkejut dan sedih dengan kejadian ini. Dia telah tinggal di rumah tersebut sejak tahun 1998, dan saat ini hanya tinggal bersama istri dan anak bungsunya. Dua anaknya yang lain sudah pindah rumah setelah menikah.
Setiap harinya, Muklisin, bersama istrinya Sulikah (55), dan anaknya berjualan nasi di proyek sentra UMKM batik di Kedungsari. Sehingga, ia meninggalkan rumah sejak dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB, hingga sore.
Pagi tadi, sekitar pukul 10.00 WIB, Muklisin sempat pulang untuk merawat burung dan ayam peliharaannya. Saat itu, rumahnya masih dalam kondisi baik. Oleh karena itu, ia merasa sangat terkejut ketika mendengar kabar bahwa rumahnya telah terbakar.
“Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Saya tidak meninggalkan kompor menyala atau pun obat nyamuk,” ujar Muklisin.