“Saya kembali ke Indonesia saat hamil 3 bulan karena dijanjikan akan mengurus surat nikah yang sah secara hukum. Namun, hingga Agustus 2022, anak saya lahir, surat nikah bahkan nafkah kami tidak terurus,” kata Rofiah sambil menghapus air matanya.
Rofiah juga mengungkapkan bahwa dia bahkan harus mencari pinjaman untuk biaya persalinan anaknya karena Halili menolak memberikan dukungan finansial. Hubungan mereka semakin merenggang, dengan Rofiah hanya menerima Rp 200 ribu per bulan untuk kebutuhan belanja selama enam bulan.
Demi mencukupi kebutuhan hidupnya, Rofiah akhirnya memutuskan untuk kembali bekerja di Malaysia, sedangkan anaknya yang saat itu berusia 7 bulan ditempatkan di rumah anak pertamanya yang sudah menikah.
“Pada bulan April 2023, saya nekat kembali bekerja di Malaysia untuk mencari tambahan biaya bagi anak saya karena Halili menolak untuk pergi,” ungkapnya dengan penuh kekesalan.
Namun, kekhawatirannya semakin besar ketika mantan suaminya meminta agar bayi laki-laki itu dikembalikan kepadanya. Rofiah dengan tegas menolak permintaan tersebut. Sayangnya, dua bulan setelah bekerja di Malaysia, Rofiah mendapat informasi bahwa anaknya telah diculik oleh mantan suaminya.