Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana upacara 17 Agustus tersebut di gelarkan di TPU desa, Juru kunci dan sekaligus modin yang bernama Mbah Sukir. Dari telepon, Suara lelaki itu yang memasuki usia 60 tahun terdengar sangat lantang dan ceria.
“Benar karena saya yang ingin upacara disini. saya iri kenapa semua upacara di lapangan. Padahal di sini juga ada tempat yang bersih dan bagus untuk mensyukuri kemerdekaan negeri kita. Dan saya bertanya tidak ada larangan untuk upacara disini. Ya sudah, saya memberitahu warga dan mereka juga setuju”, ujar Sukir dari telepone
Kemudian, upacara yeng memperigati HUT ke-78 RI tersebut dilakukan di TPU Hastana Purwalaya. Lalu sukir berperan sebagaai pemimpin upacara dengan mengenakan pakaian serba putih dengan songkok hitam. Sedangkan petugas dan peserta upacara lainnya memakai baju jadul dengan kebaya bagi peserta wanita dan beskap untuk peserta pria. Upacara berlangsung dengan khidmat.