Selain itu pihak rektorat dinilai kurang serius dalam melaksanakan PBAK tahun ini, pasalnya dalam keseluruhan persiapan PBAK hanya tiga kali melakukan rapat koordinasi dengan panitia tanpa melibatkan UKM UKK yang juga bagian dari pelaksana PBAK. Sedangkan rekoratn dan wadek setiap fakultas melakukan rapat tertutup perihal teknis.
“Bayangkan, persiapan yang minim ditambah lagi hanya hanya tiga kali melakukan rapat koordinasi itu adalah hal yang tidak masuk akal. Sekelas UINSA masih meraba-raba soal persiapan itu sudah jelas rektorat hari ini tidak serius menyambut mahasiswa baru dengan PBAK” sambungnya dengan tegas.
Pria yang biasa dipanggil cak adim itu juga menjelaskan bahwa ada komunikasi yang tidak sehat di tubuh rektorat, pasalnya penandatanganan rundown secara sepihak oleh warek III sehari sebelum melakukan rapat kordinasi terakhir semakin memperjelas bahwa pihak rektorat tidak menganggap penting kedudukan DEMA,SEMA, dan UKM/UKK sebagai panitia pelaksana. Dia juga berharap kejadian ini menjadi catatan serius bagi rektorat agar ke depannya tidak jatuh di lubang yang sama.