“Dan bukan berarti budaya dan tradisi kita hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Akan tetapi, kita bentuk dengan sedemikian rupa agar terlihat menarik dan kreatif agar menjadi sebuah antraksi yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata dengan baik bagaimana letak panggungnya. Kalau menarik tentu otomatis banyak wisatawan tertarik mengunjunginya, kemudian akan ada dampak ekonomi untuk para warga setempat”, ujar Ipuk.
Tahun 2023 ini FGU dapat nilai tinggi dari anak-anak muda Banyuwangi. Audisi FGU diikuti oleh anak muda sebanyak 166 anak sejak bulan lalu. Mereka juga diwajibkan membawakan lagu Using saat audisi. terpilih 10 peserta perempuan, dan 10 pria, juga 25 siswa SD memasuki babak final.
Persandian Banyuwangi dan Kepala Dinas Kominfo, penyelenggara Budi santoso mengaku sangat senang melihat banyak bibit penyanyi muda yang tertarik ikut FGU. Harapan ia daam kegiatan ini memberi makna tersendiri dalam melestarikan kearifan lokal dan budaya Banyuwangi.
“Event ini bermanfaat bagai bakat seni adek-adek kita dari seluruh Banyuwangi. Kita juga bisa menyaksikan dan melihat langsung bagaimana mereka sangat antusias dalam menampilkan keahliannya yang melantunkan lagu-lagu daerah”, katanya.
Kemudian Budi menyebut sejumlah jebolan peserta Festival Gending Using telah banyak bergerak. Salah satunya ada yang berhasil menuju ke ajang pencarian bakat, ada yang sudah menciptakan lagu. ” Cukup banyak para alumnus FGU yang saat ini terus begerak di dunia tarik suara dan menjadi ladang ekonominya”, ujarnya.