Khadam Kultural – Sean Choir
Jatim1.com – Senang baca tulisan EJ.Bandaro tentang Corona. Meski singkat tapi padat dan berisi. Bisa juga untuk refleksi soal. Betapa kita ini memang benar-benar over-dosis dalam agama atau lebih tepatnya: over-dosis politisasi agama.
Agama yang sesungguhnya sumber cinta-kasih, tapi karena sahwat politik-kuasa yang over-dosis. Agama pun dibajak untuk dijadikan sumber kebencian dan dendam yang seolah tak berkesudahan. Semua hal kemudian dipolitisasi dengan agama menjadi psudo-nya. Termasuk dalam menghadapi pandemi global CORONA. China-phobia pun mendapatkan momentumnya untuk digoreng dan ditembakkan ke rezim penguasa yang sejak awal dipersepsi sebagai ‘antek asing’.
EJ Bandaro menuturkan: Wabah virus corona kurang lebih dua bulan. China mengunci diri dari dunia luar, karena mereka khawatir penyebaran virus meluas.
Saat itu, dunia mentertawakan China. Sebagian orang Islam mengatakan bahwa China sedang mendapat kutukan Tuhan. Karena mereka makan hewan liar dan berbuat zolim kepada suku Uighur. “Ternyata China tidak sehebat yang dibayangkan. Dengan makhluk kecil saja bisa kalang kabut,” kata mereka.
Di luar negeri terjadi aksi rasis berlebihan terhadap orang China. Seakan orang China identik dengan virus. AS membayangkan ekonomi China akan runtuh dan Xijingping akan jatuh.