Di sisi lain, pihaknya memiliki tiga tim yang selalu siap menangani persoalan di lapangan. Namun yang jadi soal, kata Khairul, beberapa pengaduan yang disampaikan tidak menyertakan data yang jelas. “Tidak detail. Seperti lokasi dan nomor pelanggan, itu sering. Akhirnya, kami kembalikan untuk diperjelas,” ungkap Khairul.
Dia memastikan jika pengaduan disertai data-data yang jelas, penanganannya juga akan lekas dilakukan. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi setiap persoalan itu berbeda-beda.
Misalnya, jika terjadi kemacetan saluran air dengan skala rendah, tentu bisa cepat diatasi. “Namun, kalau itu berdampak ke saluran pelanggan lain, kami analisis lebih dulu. Dan itu bisa butuh waktu lebih lama,” jelasnya.
Sementara, Aris Budi Prasetyo yang juga anggota Komisi 2 menyinggung galian pipa di jalan raya yang kerap bocor. Menurutnya, pipa yang tertanam berada di bawah tekanan tonase kendaraan idealnya harus sedalam 1,5 meter.