Khofifah Minta Kanwil BI dan BPS Jatim Dapatkan Data Valid Program Pembangunan

Khofifah Indar Parawansa

“Komoditas memberikan inflasi terbesar diantaranya Bawang merah, Daging ayam ras, Telur ayam ras. Komoditas memberikan andil deflasi terbesar antara lain Cabai merah, Emas perhiasan, dan Cabai rawit,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim sambil menegaskan pentingnya koordinasi dengan lembaga vertikal dalam menjaga inflasi.

Masih terkait inflasi, lanjutnya, Pemprov Jatim terus berupaya mengendalikan harga agar tidak terjadi pelonjakan inflasi. Berbagai langkah dilakukan untuk mengendalikan harga pada tahun 2020. Diantaranya, melakukan pemantauan secara intensif harga kebutuhan pokok; melakukan tindakan korektif atas indikasi adanya ketidakwajaran kenaikan harga, gangguan distribusi, serta penimbunan; memastikan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar energi.

Selain itu juga mengupayakan pembentukan ekspektasi masyarakat melalui inspeksi pasar dan pergudangan, penyampaian upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah, menghimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak melakukan penimbunan, serta menghimbau masyarakat untuk mengkonsumsi bahan kebutuhan pokok secara wajar dan belanja bijak.

“Kontribusi sektor peternakan dan pertanian di Jatim. Kedua sektor tersebut mampu berkontribusi untuk swasembada pangan nasional. Pada sektor peternakan, misalnya, berada pada peringkat pertama nasional selama tahun 2019. Sebagai contoh, 51 % populasi atau 278.930 ekor sapi berasal dari Jatim, produksi daging sapi menyumbangkan kontribusi nasional sebanyak 20 % atau 575.577 ton, ayam berkontribusi nasional sebanyak 28 % atau 50.539.430 ekor, bahkan susu sapi berkontribusi bagi nasional sebanyak 57 % atau 543.549 ton.” Ujar Khofifah Indar Parawansa.

Untuk mempertahankan atau semakin meningkatkan sektor peternakan, Pemprov Jatim melakukan inseminasi buatan sejuta lebih anakan sapi atau yang disingkat dengan Intan Selaksa. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam Intan Selaksa seperti revitalisasi Bank Sperma untuk mendukung optimalisasi pelayanan Inseminasi Buatan (IB), distribusi semen beku di 38 kabupaten/kota untuk mendukung Intan Selaksa melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB).

Ditambahkan, selain itu juga penyediaan sarana pendukung Insemiansi Buatan (N2Cair), pemeriksaan kwalitas semen beku.

Bahkan Gubernur Khofifah terus menyampaikan tekad kepada para gubernur lainnya  untuk mendeklarasikan mewujudkan Indonesia swasembada daging pada tahun 2024.

“Hal yang menjadi daya ungkitnya adalah Balai Besar Inseminasi Buatan. Kita memiliki para petugas pemeriksa kebuntingan, petugas inseminasi buatan. Optimalisasi pelayanan inseminasi buatan inilah yang di BBIB punya kemampuan produksi 4,3 juta semen beku. Dari 4,3 juta yang terpakai di Jatim sebanyak 1,7 juta. Tentu harapan kita provinsi lain bisa bersama- sama melakukan  bagaimana target swasembada daging bisa kita  wujudkan di Indonesia,” Sambungnya.

Lebih lanjut disampaikannya, Jatim dalam konstalasi nasional produksi sektor pertanian unggulan terdiri dari beras surplus 2,45 juta ton, jagung surplus 6,42 juta ton, bawang merah surplus 0,13 juta ton.

Exit mobile version