Bedasarkan data kelembagaan dan data siswa untuk jenjang SMA di Jatim Tahun 2018, terdapat sekitar 116.772 (67,84%) siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Tahun 2020, terdapat total Rp. 190 Trilliun Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dari jumlah KUR yang ada tersebut suku bunga interestnya sangat kecil mencapai 6 persen.
“Untuk itu, kepada siswa SMA/MA Double Track yang sudah bersertifikasi siap untuk mandiri dan bersaing lewat market place dan bertransaksi secara online dan pasar digital untuk dapat bersaing kita ingin mediasi permodalannya. Ke depan, bentuk pelayanan yang mendekatkan diri kepada konsumen atau masyarakat yang akan lebih dibutuhkan. Saya ingin mengajak kepada Dudi memberikan ruang seluas luasnya bagi para lulusan SMA/MA khususnya yabg telah bersertifikat melalui program Double Track. Terutama, bagi SMA/MA Double Track yang telah memiliki ruang training, ruang ujian, ruang karier dan ruang dagang secara online yang bisa digunakan sebagai data base untuk menyaring kompetensi yang dimiliki,” Sambungnya.
Nantinya, jika data base yang dimiliki bisa dikoneksikan kepada para anak anak yang memiliki skill tertentu dan sudah tersertifikasi akan menjadi energi kemandirian baru yang luar biasa di tahun mendatang. Terlebih, jika SMA/MA Double Track nantiya bisa memperoleh KUR sebagai modal usaha.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jatim Dr. Hudiono melaporkan, kegiatan ini dilatar belakangi dari kondisi siswa SMA Reguler menitikberatkan kurikulum pendidikannya hanya pada pendidan formal semata. Sementara data di dinas pensidikan Provinsi Jatim menunjukkan sekitar 67 persen mereka tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.