Jatim1.com – Jakarta – Asosiasi driver ojol menyerbu kantor maxim yang merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa ojek online di Indonesia. Kemunculan ojol dengan identitas kuning terang ini sempat menuai kontra. Pasalnya, Maxim berani pasang tarif lebih murah dari dua raksasa Gojek-Grab.
Tarif ojol asal Rusia ini memang kelewat murah. Bahkan sampai menyalahi aturan yang ada. Maksudnya, tarif batas bawah dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 tahun 2019.
Praktek yang dilakukan Maxim membuat banyak driver ojol geram. Ujungnya, para driver naik darah dan menggerebek kantor Maxim hingga Dinas Perhubungan di Solo, Jawa Tengah. Mereka melakukan aksi menuntut keadilan tarif, malah kalau perlu Maxim diblokir pemerintah.
Di Solo, Maxim mematok tarif minimal Rp 3 ribu sekali jalan. Jumlah ini jauh lebih kecil dari yang diterapkan Gojek dan Grab yang mematok tarif minimal sebesar Rp 7-10 ribu.
Dalam Kepmenhub 348 tahun 2019 sendiri diatur empat zona tarif. Solo sendiri masuk dalam Zona I dengan wilayah Sumatra, Jawa, Bali kecuali Jabodetabek. Dengan tarif Rp 1.850-2.300 per km, dan biaya minimal Rp 7.000-10.000. Kalau dibandingkan dengan aturan ini, sudah jelas tarif minimal Maxim melanggar aturan.
Menurut para driver, praktek tarif murah yang dilakukan Maxim dikhawatirkan memicu terjadinya perang tarif antar aplikator. Padahal, soal tarif sudah jelas dan tegas diatur oleh Kementerian Perhubungan.
“Garda sendiri keberatan dengan tarif yang dikenakan Maxim yang melanggar regulasi, karena kami tidak ingin adanya perang tarif kembali. Jangan sampai ada perang tarif kembali antar perusahaan aplikasi, karena pemerintah sudah mengatur regulasi,” kata Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono.
Maxim sendiri kini sudah menyesuaikan tarifnya usai diprotes habis-habisan oleh para driver ojol. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin tarif yang dipatok ojol Rusia ini sudah sesuai aturan.
“Sudah menyesuaikan, karena dia harus ke Rusia dulu, terus Maxim menyesuaikan. Iya (tarifnya) sesuai dengan standar kita,” ujar Budi Karya. (RED.WILL)