Jatim1.com – Jakarta – PT Pertamina Persero mendorong transaksi pembelian bahan bakar di SPBU dilakukan secara cashless atau non tunai. Saat ini transaksi non tunai pembelian bahan bakar hanya mencapai 25%.
Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Persero Mas’ud Khamid mengatakan pola pembayaran saat bertransaksi di SPBU harus diubah. Mas’ud menginginkan semua transaksi pembelian dan penjualan bahan bakar melalui sistem non tunai.
“Pola lama kan isi dulu baru bayar, ini harus diubah. Di mana-mana harus bayar dulu baru isi. Karena ke depan kita ingin pembayarannya melalui non tunai. Ada LinkAja, e-payment dan bisa kerja sama dengan bank,” kata Mas’ud Selasa (24/12/2019).
Mas’ud mengaku saat ini tengah menyusun formula agar masyarakat beralih menggunakan transaksi non tunai.
“Yang sudah pakai non tunai sekitar 20 sampai 25 persen costumer. Kita sudah siapkan instalasi digital di SPBU. Kita bisa menghitung penjualan dari penggunaan nozel di SPBU,” kata Mas’ud.
Lebih lanjut, Mas’ud mengatakan Pertamina bakal membuat program berkah energi yang tujuannya untuk mengajak masyarakat menggunakan transaksi non tunai, baik itu melalui aplikasi maupun e-money dan lainnya. Program berkah energi tersebut bakal dibuat semenarik mungkin, terutama terkait hadiah bagi masyarakat yang bertransaksi melalui non tunai.
“Dulu ada berkah energi Pertamina serie satu, tujuannya mengajak masyarakat menggunakan pertamax dan sejenisnya. Nanti, konsep berkah energi ke depan menyediakan poin tambahan bagi pembeli yang bertransaksi melalui non tunai. Poinnya bisa buat mendapat hadiah, ada hadiah mingguan dan lainnya. Formulanya sedang kita buat,” papar Mas’ud. (RED.WILL)