Ketua Dewan Pertimbangan MUI Hadiri Konferensi Toleransi di Abu Dhabi

Yang terakhir, merupakan tajuk dari Deklarasi Washington yang disepakati pada konferensi 2018. Aliansi Keutamaan merupakan upaya mengangkat nilai-nilai keutamaan dari berbagai agama untuk ditampilkan sebagai lingkaran kebenaran. Lingkaran Keutamaan (Virtous Circle) diharapkan dapat menggantikan Lingkaran Setan (Vicious Circle) yang melilit peradaban dunia dewasa ini.

Din Syamsuddin menyambut baik percakapan tentang toleransi ini dan menganggapnya sebagai pilar kehidupan dunia yang majemuk. Menurut Din Syamsuddin, pengembangan kemajemukan menuntut beberapa prasyarat, antara lain (a) pengakuan akan kemajemukan, (b) kesediaan utk hidup berdampingan secara damai, (c) toleransi, dan (d) kerja sama.

Toleransi, lanjut Din, adalah sikap dan pandangan mengakui bahwa di antara anasir masyarakat majemuk ada persamaan dan ada perbedaan. Toleransi adalah menghargai perbedaan disertai tenggang rasa terhadap perbedaan itu.

Konferensi tentang toleransi di Abu Dhabi, menurut Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini, membawa pesan kuat dan relevan dengan bangsa Indonesia yg memiliki kemajemukan.

Baca Juga :  TJI Apresiasi Himbauan Mendagri ke Kepala Daerah untuk Percepat Kemudahan Berusaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *