“Lalu kita upayakan untuk sepet menyedot, kemudian bisa mengeluarkan air susu ibu, sehingga bisa diberikan ke bayi. Susu yang 40 hari pertama, banyak mengandung anti body, memperkuat ketahanan tubuh bayi. Dan itu sering lepas, tidak bisa diberikan karena berbagai hal, salah satunya tidak keluar itu bagaimana dirangsang supaya bayi bisa diberikan susu bayi eksklusif,”Ujar Joni.
“Selanjutnya, RSUD Dr. Soetomo selalu introspeksi, kurang kita apa, untuk perbaikan. Banyak sekali inovasi paling spektakuler ini, sudah saya daftarkan ke WHO. Inovasi kita tentang program pemberantasan dan pemakaian anti biotik,”Sambungnya.
RSUD Dr. Soetomo itu satu-satunya Rumah Sakit di Indonesia, yang dipakai untuk belajar. Di dalam pengendalian penggunaan antibiotik, pengendalian kuman yang tahan terhadap antibiotik. “Program penggunaan antibiotik, bisa kita pergunakan dengan baik, nanti akan mengurangi biaya perawatan. Akhirnya BPJS tidak akan mengeluarkan biaya banyak-banyak. Sehingga kita bisa memberikan layanan yang tepat,”Ujar Dirut RSUD Dr. Soetomo tersebut. (ari)