“Tujuannya, membuat seluruh rakyat Jatim itu sejahtera, yang kedua saya akan selalu berkoordinasi dengan Kadin Kabupaten-Kota di Jatim. Kadin Kabupaten–Kota akan dikuatkan dengan ABCG. ABCG adalah
- (A) Akademisi harus dekat dengan Kadin, karena kalau akademisi dekat dengan Kadin Kabupaten-Kota, maka seluruh perusahaan akan mendapatkan hasil riset.
- (B) Bisnis, di bawah Kadin, banyak Asosiasi, seperti ada Apindo, IWAPI, HIPMI, PHRI, ada Asosiasi Travel dan banyak lagi, itu harus dekat.
- (C) Community, Ketua Kadin Kabupaten Kota harus punya kedekatan dengan wartawan, sehingga teman-teman media itu bisa bangga turut mempromosikan hal-hal yang baik, turut mengingatkan yang jelek untuk jangan diteruskan, yang baik ditingkatkan. Bagaimana kebaikan bisa tersiarkan, ayo merajut di seluruh Kabupaten Kota itu jadi Wartawan Pokja Kadin.
- (G), Government (Pemerintah), program-program pemerintah, kaitannya dengan bagaimana tata kelola pemerintahan supaya outputnya itu PADnya tinggi, APBD tinggi, tata kelola tata ruang kota kabupatennya baik semua sejahtera, petani, petambak, peternak, apa saja harus hebat, dan outputnya pengurusnya bisa sejahtera,” jelas Jamhadi.
Jadi, dengan ABCG Kadin di seluruh Kabupaten-Kota, Akademisi, Bisnis, Community, dan Pemerintah beserta teman-teman Dewan dilibatkan sebagai wakil rakyat, supaya bersama-sama menginisiasi satu Perda yang bagus dijalankan. Jadi Perda berpihak pada kemudahan dan kesejahteraan,” paparnya.
“Investor di Jatim harus diberi kenyamanan, karena dialah yang akan mempromosikan usaha di Jawa Timur itu enak, supaya bisa menjaring investor yang baru,” tukasnya.
“Pengusaha jangan pindah, tunggu tanggal mainnya. Kita lagi usahakan Industrial Estate yang tidak perlu beli, tapi dengan cara sewa. Sehingga pengusaha tetap nyaman berbisnis di Jawa Timur. Karena selama saya mendampingi pak La Nyalla, kebetulan saya di kasih kesempatan luas sama beliau di Timur Tengah, sehingga kita tahu poin-poin permasalahan di bidang investasi,” tutup Jamhadi. (ari)