Opini  

Negeri Mabuk Halal dan Korupsi Bersyariah

Pendek kata para manipulator agama di negeri itu memaksakan diri mengubah agar negeri menjadi syar’i. Tapi penetapan syariah atau tidak harus dicari angle yang menguntungkan mereka secara finansial. Kalau tidak ada uangnya, biarkan saja. Termasuk korupsi atau maling uang rakyat, mereka bebas karena tidak ada pernyataan tegas dari kelompok manipulator agama. Mungkin bagi mereka korupsi boleh dilakukan asal dilakukan secara syariah. Apalagi kalau korupsi dilakukan secara syariah dan berjamaah. Sah sudah !!!

Di sisi lain beberapa kelompok orang tertentu sudah ditarik menjadi penganut madzhab Takfiri, mereka begitu mudah mencerca orang yang bukan bagian dari mereka sebagai kafir. Mereka sudah berani mengambil alih wewenang Tuhan. Merekapun juga begitu mudah mengiming-imingi surga dan ancaman api neraka. Mereka seolah telah ditunjuk Tuhan menjadi panitia hari kiamat.

Sampai kapan negeri aneh tersebut bisa bertahan, kalau negara seolah tidak pernah hadir untuk mencegah dan terus melakukan pembiaran ? Entahlah, yang jelas negeri syariah itu berjalan ke arah yang salah. Pemimpin negara asyik meningkatkan ekonomi dan teknologi, tapi membiarkan rakyatnya dikibuli dan dibodohi.

Itu negeri antah berantah, bukan negeri Indonesia. Meskipun saat membaca ini saya seolah nyata dan ada di dalamnya. Ah jangan-jangan ini memang Indonesia ?

Exit mobile version