Sementara, Ketua Tim CSR 2019, Wahyuni Saputri mengatakan, paling banyak adik asuh berada di Kawasan Sawahan dan Tegalsari, Surabaya. Adik-adik asuh rata-rata adalah anak berprestasi, namun terbatas secara ekonomi. “Biasanya mereka putus sekolah karena perekonomian kurang tapi anaknya berprestasi. Juga kita usahakan bagaimana bakat mereka bisa tersalurkan,” ucapnya.
Ia menambahkan, jika pendampingan dilakukan secara periodik dua kali dalam seminggu. Antara lain mendampingi belajar, pendidikan karakter, dan permainan edukatif.
“Dalam kegiatan gathering adik asuh dengan Tim CSR ini, Unitomo menghibahkan tiga buah sepeda, aneka souvenir, alat tulis dan uang saku. Acara ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan lomba menarik seperti baca puisi, menggambar, dan menyanyi,” beber Wahyuni. (ari)