Opini  

Hal – hal yang Perlu Dipersiapkan Dalam Memasuki Dunia Kerja

Bagi lulusan baru biasanya saya tanya soal apa saja yang dia pelajari waktu kuliah. Tujuan pertanyaan ini tidak untuk menggali kemampuan spesifik yang dibutuhkan pada suatu lowongan pekerjaan. Tujuannya lebih pada menggali informasi tentang kemampuan seseorang untuk belajar. Kemampuan belajar seseorang akan terlihat dari cara dia menjelaskan apa yang dia ketahui. Saya biasanya mulai dari pertanyaan umum tapi mendasar, lalu mengerucut pada hal yang lebih spesifik. Seseorang yang belajar dengan benar pasti mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Sayangnya, banyak yang sudah keteteran pada satu dua pertanyaan pertama.

Pada calon karyawan dengan pengalaman kerja ceritanya hampir sama. Biasanya saya akan minta dia menjelaskan seluk beluk pekerjaan dia di tempat ia bekerja. Karyawan yang belajar mampu menjelaskan apa yang dia lakukan secara komprehensif, sedangkan yang tidak hanya bisa menjelaskan sesuatu secara parsial. Ciri penting dari kemampuan belajar adalah kemampuan melihat persoalan yang dihadapi secara utuh.

Mengapa banyak orang yang gagal dalam seleksi kerja? Mengapa banyak orang yang tak kunjung dapat pekerjaan? Banyak yang mengira karena teknik wawancara mereka buruk. Ya, banyak yang mengira teknik wawancara adalah kunci untuk lulus seleksi. Lalu mereka mati-matian belajar dan berlatih wawancara. Hasilnya: mereka jadi badut saat wawancara.

Sebab kegagalan yang utama sangat jelas: karena mereka tidak belajar. Atau, karena mereka belajar dengan cara yang salah. Banyak mahasiswa mengira di bangku kuliah mereka akan belajar tentang hal-hal yang membuat mereka siap bekerja. Yang dibayangkan adalah ketika lulus nanti mereka akan mendapat pekerjaan dengan bekal apa yang sudah mereka pelajari. Pikiran seperti itu hanya cocok untuk peserta kursus menjahit yang ingin mencari kerja sebagai tukang jahit!

Pekerja lulusan perguruan tinggi tidak diharapkan demikian. Mungkin hanya 10% dari apa yang dipelajari dari kurikulum kuliah yang terpakai di dunia kerja. Dalam banyak kasus malah jauh di bawah angka itu. Kalau begitu, untuk apa kuliah bertahun-tahun, mempelajari ilmu yang kemudian tidak dipakai?

Exit mobile version