Opini  

Pahlawan Dalam Refleksi Nasionalisme Pemuda

Ilustrasi Perang Kemerdekaan

Lalu dimanakah peran pemuda ? kita tahu bahwa mewarisi nilai-nilai kepahlawanan bukan perkara gampang. Apalagi di tengah-tengah situasi globalisasi sekarang ini meskipun dalam perspektif sejarah, sebenarnya globalisasi sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Belum lagi melihat kekacauan negeri ini telah mengundang rasa prihatin semua kalangan. Mulai dari tingkat kemiskinan, pendidikan yang tak merata, angka pengangguran yang semakin meningkat, hingga kriminalitas dimana-mana, serta ke-chaos-an bangsa akibat elit dan birokrat Negara.

Perubahan-perubahan yang begitu cepat menjadikan nilai-nilai kepahlawanan itu terasa pudar di dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Nilai rela berkorban demi tanah air, cinta kebenaran dan keadilan, peduli terhadap sesama, benar-benar sudah terasa jauh dari yang diharapkan. Sebagai contoh, saat ini banyak di antara kita yang lebih bangga makan di tempat restoran-restoran cepat saji berlabel perusahaan internasional dibandingkan makanan khas negeri sendiri. Inilah bagian dari tantangan dalam era globalisasi.

Sepakat dengan pernyataan bahwa pahlawan akan lahir sesuai zamannya, Penyataan yang membuka beribu-ribu pintu harapan akan pemecahan kompleksitas kehidupan berbangsa dan bernegara melalui eksistensi pahlawan masa depan.

Kita pun tak bisa menyamakan diri dengan Kartini, Soekarno, Ki Hajar Dewantara dalam membuat jalan di tengah hutan rimba yang ganas. Kita hanya memerlukan sosok kartini baru, soekarno, dan Ki Hajar Dewantoro yang baru dalam mengelola hutan rimba tersebut untuk kemakmuran bersama. Apa yang kita sebut sebagai pahlawan masa depan adalah mereka yang mampu menjaga kedaulatan bangsa dengan menjaga kebhinekaan kita, menciptakan masyarakat yang makmur dengan lapangan pekerjaan yang kita buat, hingga mengharumkan bangsa melalui terobosan dan inovasi baru yang tak terbanyangkan sebelumnya.

Nilai-nilai nasionalisme seorang pahlawan seperti kejujuran, semangat juang, hingga rela berkorban tak akan pernah habis jika kita wariskan kepada generasi-gerasi penerus tonggak kepemimpinan bangsa kedepan.

Exit mobile version